SFIA versi 8, dikenal juga sebagai SFIA 8, dipublikasikan september 2021 merupakan update terakhir sejak release awalnya pada tahun 2000. SFIA (Skill Framework for Information Age) adalah framework standar Global untuk penilaian kompetensi SDM yang diperlukan oleh profesional yang perannya melibatkan teknologi informasi dan komunikasi, transformasi digital, dan rekayasa software, sekaligus sebagai sumber daya praktis bagi orang-orang yang mengelola atau bekerja di seputar para profesional tersebut.
I. KONTEKS UNTUK SFIA
SFIA 8 didasarkan pada lebih dari 102 ketrampilan profesional dalam sektor TIK, yang sebagian besarnya disetarakan dengan ‘technical’ atau ‘hard’ skill" karena sangat spesifik terhadap pekerjaan atau fungsi tertentu. Sebagai contoh terdapat ketrampilan profesional untuk pengembangan sistem real time/embedded, yang lain misalnya disain network. Namun terdapat pula sejumlah kecil ketrampilan profesional yang dapat dianggap sebagai ‘transferable’ atau ‘soft’ skill karena dapat diterapkan pada hampir semua pekerjaan atau fungsi. Sebagai contoh adalah ketrampilan profesional ‘inovasi’ (innovation) karena seorang individu dapat menjadi inovatif dapat beragam peran. Penting untuk ditekankan bahwa tidak ada ketrampilan profesional yang secara tradisional dianggap sebagai soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan (leadership), dan kerja tim (teamwork). Ketrampilan profesional tersebut dibenamkan dalam framework dalam cara yang berbeda, yaitu level of responsibility (level tanggung jawab).
SFIA bukanlah metodologi yang kaku, atau ketentuan atas struktur, peran, atau pekerjaan. SFIA hanyalah deksripsi yang jelas atas ketrampilan dan level tanggung jawab (SFIA Foundation, 2021).
- SFIA menyediakan framework yang berisi skill profesional pada satu poros, dan level tanggung jawab pada sisi lainnya.
- SFIA mendeskripsikan skill profesional pada beragam level kompetensi.
- SFIA mendeskripsikan 7 level tanggung jawab, dalam 5 terminologi atribut umum otonomi (autonomy), pengaruh (influence), kompleksitas (complexity), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan bisnis (business skills), seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Dengan memperhatikan kecakapan ketrampilan profesional, SFIA 8 mendefinisikan 7 level tanggung jawab dengan level 1 merepresentasikan kecakapan terendah, sedangkan level 7 merepresentasikan kecakapan tertinggi (lihat Gambar 2). Frasa panduan untuk level tanggung jawab berturut-turut adalah: 1 Mengikuti; 2 Membantu; 3 Menerapkan; 4 Memampukan; 5; Memastikan, memberi saran; 6 Menginisiasi, mempengaruhi; dan 7 Menetapkan strategi, menginsiprasi, memobilisasi.
Tujuh Level Tanggung Jawab SFIA tidak hanya memungkinkan pengakuan atas kemajuan karier, tetapi juga menyediakan sarana yang dengannya framework dan struktur perusahaan lainnya dapat dipetakan ke framework SFIA. Sifat atributnya yang generik menjadikannya cocok untuk digunakan sebagai dasar kompetensi inti, pemetaan, dan pentahapan dalam jalur karier. Setiap level tanggung jawab dijabarkan dalam 5 domain: autonomy, influence, complexity, knowledge, dan business skills.
Ketrampilan profesional tidak terkait satu sama lain, namun dikelompokkan dalam 6 kategori berkode warna (termasuk 19 subkategorinya) untuk memudahkan navigasi framework SFIA oleh pengguna.
SFIA kerap diperbaharui agar tetap relevan dan selaras dengan kebutuhan industri, bisnis, dan pemikiran saat ini. Versi 8 telah diinisiasi dan dirilis tahun 2021. SFIA menyediakan bahasa yang sama dalam siklus manajemen ketrampilan, dengan demikian dapat meningkatkan komunikasi dan pemahaman semua yang terlibat dalam peningkatan kualitas SDM. Dengan menggunakan SFIA, organisasi dapat meraih sistem manajemen SDM dan ketrampilan yang konsisten dan terintegrasi.
SFIA 8 menyediakan pemetaan antara setiap ketrampilan profesional dan suatu rentang kecakapan untuk ketrampilan tersebut yang diwujudkan dalam level tanggung jawab. Setiap ketrampilan profesional tidak seluruhnya memiliki 7 level, namun dibatasi pada suatu rentang tanggung jawab yang diijinkan. Untuk setiap level tanggung jawab yang diijinkan pada suatu ketrampilan spesifik, SFIA menyediakan suatu deskripsi bahasa alami mengenai kapabilitas apa yang diperlukan untuk dinyatakan memiliki kualitas pada suatu level tanggung jawab ketrampilan profesional tertentu (lihat Tabel 1).
Sebagai contoh, ketrampilan profesional “Information security SCTY”, level tanggung jawab 3, deksripsi kapabilitas yang terkait dengan level terendah untuk ketrampilan profesional ini adalah sebagai berikut (SFIA Foundation, 2021):
“Menerapkan dan memelihara kontrol keamanan khusus sebagaimana diwajibkan oleh kebijakan organisasi dan penilaian risiko lokal.
Mengkomunikasikan risiko dan masalah keamanan kepada manajer bisnis dan yang lain. Melakukan penilaian risiko dasar untuk sistem informasi kecil.
Berkontribusi pada identifikasi risiko yang timbul dari arsitektur solusi teknis potensial.
Menyarankan solusi alternatif atau penanggulangan untuk mitigasi risiko. Mendefinisikan konfigurasi sistem yang aman sesuai dengan arsitektur yang dimaksudkan.
Mendukung penyelidikan dugaan serangan dan pelanggaran keamanan.”
Tabel 1 Pemetaan ketrampilan profesional kategori "Strategy and Architecture" dan
level tanggung jawab yang diijinkan dalam SFIA 8

Framework SFIA menggunakan bahasa alami dan netral teknologi. Jika sebuah vendor teknologi mengimplementasikan manajemen konten untuk suatu kasus penggunaan SFIA, framework SFIA tidak memandatkan penggunaan suatu teknologi tertentu.
Pada sebagian besar organisasi, deskripsi atas kapabilitas profesional, apakah sebagai bagian dari deskripsi pekerjaan atau sebuah penilaian individual, akan melibatkan sejumlah aspek berbeda. Diagram pada Gambar 3 mengilustrasikan konteks dari aspek-aspek berbeda yang berkontribusi pada kapabilitas.
Gambar 3 Aspek-aspek yang berkontribusi pada kapabilitas
Experience (Pengalaman)
SFIA diarahkan oleh industri dan bisnis, dan intinya adalah pengalaman. Seorang individu memiliki ketrampilan pada level tertentu karena ketrampilan pada level tersebut telah dipraktekan dalam situasi dunia nyata. Sehingga konteks untuk SFIA adalah lingkungan nyata industri dan bisnis beroperasi.
- Pengalaman mendemonstrasikan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan menghasilkan luaran dalam lingkungan praktis.
- Deskripsi ketrampilan dalam SFIA, pada level yang berbeda, berkaitan dengan pengalaman yang ditunjukkan oleh individu pada level tersebut.
Professional Skills
SFIA mendefinisikan skill profesional selaras dengan level tanggung jawab.
Behaviors (Perilaku)
Perilaku, adakalanya dikenal sebagai ketrampilan sosial, adalah komponen dasar dari kapabilitas. Dengan demikian, perilaku ini dimasukkan ke dalam keseluruhan framework SFIA.
- Perilaku cenderung sangat kontekstual dan spesifik secara budaya.
- Banyak organisasi mendefinisikan himpunan perilaku yang digunakan secara internal; hal ini kerapkali dideskripsikan sebagai nilai korporasi (corporate value) dan bervariasi antara satu organisasi dengan organisasi yang lain, namun SFIA dapat melengkapinya secara efektif.
- Sejumlah organisasi menggunakan atribut generik SFIA untuk mendeskripsikan perilaku. Level tanggung jawab SFIA meliputi banyak faktor-faktor keperilakuan, seperti mempengaruhi, berpikir analitik, mendelegasikan, komunikasi lisan dan tertulis, dan ketrampilan presentasi.
Knowledge (Pengetahuan)
Pengetahuan adalah komponen kritis dari kompetensi dan diakui dalam SFIA. Untuk menjadi kompeten dan efektif dalam semua peran, seseorang akan memerlukan gabungan dari pengetahuan generik, spesifik, dan domain tertentu.
- Teknologi, produk, metode, pendekatan, perundang-undangan, layanan, proses, dan spesifik domain semuanya adalah contoh profesional yang bekerja di industri ini diharuskan memiliki pengetahuan.
- Pengetahuan dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti mengikuti pelatihan formal, pelatihan di tempat kerja atau cukup dengan bekerja bersama, dan dibimbing oleh praktisi yang berpengalaman.
- Pengetahuan dapat diakui melalui kualifikasi formal atau sertifikasi. Berbagai kursus dan pelatihan, berbagai event, dan mekanisme lain untuk mendapatkan pengetahuan telah dipetakan ke SFIA untuk memastikannya selaras dengan keterampilan profesional yang diperlukan. Pendekatan ini meningkatkan kemampuan peserta yang mencapai kualifikasi tersebut untuk dipekerjakan.
Qualification and Certification (Kualifikasi dan sertifikasi)
Kualifikasi dan Sertifikasi adalah bagian penting dari industri. SFIA mengakui nilai kualifikasi dan sertifikasi dan memberikan konteks untuk memposisikannya dalam keterampilan yang dibutuhkan oleh industri dan bisnis. Kualifikasi dan sertifikasi menunjukkan bahwa seseorang telah berhasil menyelesaikan sejumlah pengujian atau penilaian – sebagian besar di antaranya hanya menunjukkan ingatan atas pengetahuan dari buku teks bidang tertentu, beberapa diantaranya menunjukkan pemahaman, dan beberapa lainnya mengonfirmasi penerapan keterampilan.
Dalam hal kualifikasi dan sertifikasi, keuntungan penggunaan framework SFIA adalah:
- Pemetaan kualifikasi ke SFIA dapat mengkomunikasikan kepada calon pelamar manfaat dan relevansi dari kualifikasi.
- Tujuan pembelajaran dapat disesuaikan dengan target pengembangan profesional berkelanjutan (Continual Professional Development - CPD) yang dinyatakan dalam istilah SFIA.
- Penggunaan SFIA oleh badan pemberi penghargaan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi tingkat yang dipersyaratkan juga semakin meningkat dan semakin terkait dengan pengalaman yang ditunjukkannya.
Ketrampilan Profesional
Taksonomi Kategori dan subkategori ketrampilan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Kategori dan Subkategori Ketrampilan dalam SFIA8

II. SFIA DAN MANAJEMEN KETRAMPILAN
SFIA digunakan untuk pengukuran kapabilitas personel saat ini dan mengidentifikasikan kebutuhan, termasuk perencanaan permintaan masa depan menggunakan kriteria kapabilitas yang sama yang dipergunakan di seluruh proses manajemen ketrampilan.
Melalui kemudahan pemahaman definisi atas ketrampilan dan levelnya, perusahaan akan meraih konsistensi dalam mendapatkan dan menempatkan tenaga kerja. Hal ini dapat mengurangi risiko dan biaya potensial karena salah penempatan personel. Pemahaman atas kapabilitas tenaga kerja dan perencanaan pengembangan profesional juga akan menyediakan suatu struktur dan fokus untuk pengembangan ketrampilan.
Menggunakan bahasa yang sama untuk memahami kemampuan tenaga kerja dan perencanaan pengembangan profesional memberikan struktur dan fokus untuk pengembangan keterampilan. Dan menggunakan bahasa dan struktur yang sama untuk pengembangan, konsistensi dapat diraih dalam sourcing dan penugasan pekerjaan, perencanaan pengembangan profesional, dan memahami kemampuan tenaga kerja.
Diagram siklus strategi dan manajemen ketrampilan (Gambar 4) tidak menyatakan titik awal untuk penggunaan SFIA (SFIA Foundation, 2020a). Penggunaan awal SFIA boleh jadi untuk mengatasi masalah atau peluang tertentu, mis. kepuasan karyawan atau pengembangan keterampilan. Suatu masalah dapat mempengaruhi hanya satu tim atau proyek atau dapat pula menjadi bagian dari sesuatu yang lebih luas seperti model operasi baru untuk seluruh fungsi teknologi. Terlepas dari titik awal, penggunaan SFIA dapat diperluas ke bagian lain dari siklus, seperti kapan diperlukan. Dari perspektif organisasi, dari satu titik awal yang logis dapat diketahui bahwa sudah saatnya merekrut sumber daya baru.
Gambar 4 Siklus Strategi dan manajemen Ketrampilan
Aksi-aksi dalam siklus strategi dan manajemen ketrampilan meliputi:
Perencanaan dan Pengorganisasian (Plan and Organise)
- Mendisain target model operasional dan struktur organisasi, dan melaksanakan perencanaan tenaga kerja
- Membuat deskripsi pekerjaan dan profile peran
Pengadaan (Acquire)
Sourcing dan rekruitmen ketrampilan yang tepat, perluasan staff, atau keterlibatan pemasok
Penempatan (Deploy)
Penempatan sumber daya berdasarkan kapabilitas
Penilaian (Assess)
Menilai ketrampilan, ketrampilan yang dibutuhkan, kinerja, dan kapabilitas
Analisa (Analyse)
Menganalisa kinerja dan kapabilitas untuk identifikasi kesenjangan, kebutuhan pengembangan ketrampilan dan peluang.
Pengembangan (Develop)
Merencanakan dan melaksanakan aktifitas pengembangan untuk membangun kapabilitas dan kinerja dan untuk menyediakan jalur karir
Penghargaan (Reward)
Memberi penghargaan dan kompensasi bagi individu atas ketrampilan dan kompetensinya
III. MODEL INTEGRASI SFIA
Dengan memandang bahwa pada umumnya bahwa pengelolaan organisasi berpusat pada proses, sehingga organisasi modern bersifat fungsional dan hirarkis. Standar struktur organisasi dan tugas (SOT) perusahaan/organisasi pada umumnya menjabarkan struktur organisasi, jabatan, dan uraian tugas (job descriptions).
Dengan memperhatikan integrasi kerangka proses-proses bisnis, sasaran dan metrik proses, praktek dan aktifitas bisnis, serta peran dan relasinya, terlihat adanya hubungan kuat dengan ketrampilan dan level ketrampilan, level tanggung jawab dan akuntabilitas, serta kapabilitas siklus manajemen ketrampilan saat ini dan masa depan (Merriot, 2018). Berdasarkan hal tersebut, model integrasi SFIA dan Struktur Organisasi dan Tugas suatu perusahaan disusun dengan ketentuan (Gambar 5):
- Setiap peran (role) didefinisikan oleh satu nomor SFIA skill.
- Beberapa peran dikombinasikan kedalam satu uraian tugas.
Gambar 5 Model integrasi SFIA dan framework tata kelola dan manajemen organisasi
IIV. INTEGRASI SFIA DAN KURIKULUM PERGURUAN TINGGI
Untuk memudahkan penggunaan SFIA dalam menyusun CP lulusan, perlu dipahami terlebih dahulu model operasi generik organisasi/perusahaan sasaran dan proses-proses bisnisnya. Selanjutnya ditentukan jabatan atau tugas pekerjaan apa saja yang didisain mampu dikerjakan oleh lulusan. Dari sana dapat dianalisis peran-peran apa saja yang menjadi target lulusan, termasuk level tanggung jawab dan rencana karir dimasa depan. Penyusunan kurikulum dapat dengan mudah menggunakan deskripsi SFIA sebagai rujukan materi dan kedalaman bahasan.
SFIA telah dipergunakan secara luas oleh perusahan dan organisasi pemberi kerja serta badan profesional di seluruh dunia. Selain itu merek dagangnya juga telah dilindungi di lebih dari 35 negara.
Kualitas Capaian Pembelajaran
Model, struktur, dan bodies of knowledge SFIA menyediakan dukungan untuk (SFIA Foundation, 2020b):
- Penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri/pemberi kerja dan meningkatkan potensi mahasiswa utnuk dipekerjakan.
- Penyelerasan program magang kerja sesuai kebutuhan pemberi kerja.
- Mendefinisikan profil kompetensi dan ketrampilan yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran berbasis peran (role-based learning).
- Memetakan kurikulum ke ketrampilan dan pencapaian pengetahuan.
- Mendukung asesmen ketrampilan yang membangung dan evaluatif.
Efisiensi Internal
Implementasi SFIA juga dapat meningkatkan efisiensi internal melalui:
- Penghematan biaya, upaya, dan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara framework ketrampilan dan kompetensi, dibandingkan bila dikembangkan sendiri.
- Pembelajaran dan berbagi praktek-praktek baik dalam adopsi framework kompetensi untuk mendukung proses pembelajaran, misalkan untuk asesmen ketrampilan dan kompetensi, sasaran pembelajaran, dan jenjang karir.
Pemasaran dan Promosi
Pemasaran dan promosi produk prodi dapat pula terbantu ketika mengimplementasikan SFIA, karena:
- SFIA diterima secara global sebagai suatu bahasa untuk menyatakan level ketrampilan dan kompetensi.
- Dapat meningkat kesadaran dan kepercayaan global terhadap produk dan layanan yang ditawarkan prodi.
- Berpeluang untuk menciptakan katalog pembelajaran dengan solusi blended learning yang mengkombinasikan pendidikan formal dan on the learning.
Referensi
Merriot, D., 2018. COBIT & SFIA as Organisationla Design Tools. Event Report. ISACA.
SFIA Foundation, 2020a. SFIA and skills management. [Online] Available at: https://www.sfia-online.org/en/about-sfia/sfia-and-skills-management [Accessed 17 July 2023].
SFIA Foundation, 2020b. SFIA for Education and Training. [Online] Available at: https://www.sfia-online.org/en/tools-and-resources/sfia-for/sfia-for-education-training [Accessed 11 October 2020].
SFIA Foundation, 2021. SFIA 8. The Framework Reference | Framework View. SFIA Foundation.
